IQNA cabang Hauzah Ilmiah-Qom: Hujjatul Islam wal Muslimin Ridhai dalam acara bedah film itu menyebutkan kelihaian sutradaranya dengan melibatkan semua negara Arab kecuali Mesir dalam pembuatan film tersebut, karena semua pengambilan gambarnya dilakukan di semua negara Arab kecuali Mesir.
Selanjutnya dia menambahkan, bahwa terdapat dua refleksi penting yang bisa didapatkan oleh para penonton dari media parabola, situs serta blog. Pertama propaganda film ini dilakukan secara besar-besaran. yang Kedua berbagai reaksi dan jawaban yang juga disiapkan oleh para ulama dan pakar agama atas film ini yang menambah terkenalnya film ini serta menjadikan banyak orang penasaran akan isi film ini.
Diantara yang memprotes film ini adalah para ulama Sunnu dan Syiah di sejumlah negara seperti; Iran, Mesir dan Irak.
Pembicara kedua acara bedah film itu adalah Hujjatul Islam wal Muslimin Yazdani yang menagtakan, bahwa dalam pertemuan ini bahwa pembuatan film serial Muawiyah , Hasan dan Husain memiliki tujuan besar yakni membuktikan keberadaan seorang pribadi yang diperdebatkan keberadaannya dalam sejarah Islam, yaitu Abdullah bin Saba’.
Karena jika pribadi ini bisa dibuktikan keberadaannya, maka salah satu konsekuensi besarnya adalah runtuhnya Syiah sebagai madzhab legal dalam Islam, tegasnya.
Dalam film tersebut digambarkan tentang sosok Abdullah bin Saba' yang memiliki banyak perandalam pemerintahan Imam Ali bin Abi Thalib as yang akan menyisakan sejumlah pertanyaan dan problema, tambahnya.
Menurutnya, film serial Muawiyah, Hasan dan Husain itu juga memberikan legitimasi akan keabsahan Yazid sebagai khalifah karena ia diabai'at oleh kaum muslimin di masa ayahnya Muawiyah.
863973
